Semua ini mungkin hanya takdir dari tuhan tentang siapa aku. Bagaimana bisa? Dahulu kecil sekarang besar dan bernyawa. Seolah-olah langit berputar sangat cepat sekali. Yang dulunya dingin sekarang mulai memanas. Tak semanis hidupnya sebuah coklat. Aku harus terus menjalankan dan merasakan; asam,manis,pahitnya kehidupan ini. Aku jujur letih bila harus jatuh kemudian bangkit lagi. Aku kalah jika semangat yang membara ini harus terhapus oleh rasa putus asa jika suatu hari nanti aku gagal. Ya tak sanggup memang. Tapi ini hidup. Aku tak sama seperi tumbuhan yang berkelamin ganda. Yang hidupnya bisa memiliki dua nyawa. Aku hanya manusia. Ya, awalnya aku ditemani oleh beberapa orang teman yang mengelilingi hidupku. Tapi semua itu hanya fana sebuah ilusi yang durasinya hanya sepersekian detik. Tak lama kemudian aku sendiri. Aku mati. Tanpa seorang pun yang ada di sekitar ku. Takut. Pasti takut. Tapu coba kita ambil makna.! Semua ini kita lakukan hanya sendiri dan berujung sendiri pula. Haruskah sendiri??